Hobi: Simpel namun Bermanfaat!

by | Apr 17, 2022 | Journal, Ramadhan Journal | 2 comments

Masih teringat tren jaman saya SD dulu, yaitu tren diary. Yup, rasanya sebagian besar teman sekelas saya yang perempuan punya diary, isinya bukan untuk curhat tapi  untuk tukeran dengan teman-teman lainnya dan diisi biodata masing-masing. Untuk kenang-kenangan, dalihnya. Saya termasuk satu di antara yang mengikuti tren tersebut. Kalau dipikir-pikir sekarang, tukeran diary ini semacam popularity contest ya. Yang beken pasti diary-nya lebih desirable dan lebih banyak yang mengisi ketimbang anak yang biasa-biasa saja. Hehehe. Nah, salah satu poin yang ditulis dalam biodata di diary itu adalah… HOBI!

Hobi standar yang biasa dituliskan pasti tidak jauh-jauh dari membaca, menggambar, menonton film, mendengarkan musik hehehe. Buat anak kecil, menjalankan hobi sih mudah-mudah saja. Beban paling berat buat anak SD adalah mengerjakan PR Matematika dan belajar untuk ujian. Selebihnya? Bebaaaaaaas! Mau bermain ataupun mengerjakan salah satu hobi ya tinggal dikerjakan saja. Banyak waktu luang, belum ada beban pikiran dan tanggung jawab kehidupan menjadikan anak-anak bisa all out dan benar-benar menikmati ketika mengerjakan hobinya. Really immersing themselves.

Seiring dengan berjalannya waktu, tanggung jawab yang bertambah menyebabkan waktu luang semakin berkurang. Dimulai dari jenjang pendidikan yang semakin tinggi, which means beban pelajaran/mata kuliah lebih berat, banyak tugas yang harus diberesin hingga bekerja kantoran, mengurus rumah tangga dan anak-anak. Mengerjakan hobi akhirnya menjadi kegiatan yang dikesampingkan. Dikerjakan kalau ada sisa waktu dan tenaga. Itu juga masih harus bersaing dengan colongan tidur serta godaan main HP dan absentmindedly scrolling through social media. Hayo ngakuuu… Hehehe.

Padahal ya, sebagai orang dewasa, memiliki dan menekuni suatu hobi justru diperlukan. Do the hobbies that we love just because. Ternyata banyak sekali manfaat dari mengerjakan suatu hobi. Sebuah studi yang digelar pada 2015 di AS menyatakan bahwa doing leisure activities dapat membantu orang menjadi more positive, mengurangi kejenuhan, stress serta menjaga ritme jantung alias tidak spaneng jantungnya. Studi-studi lain juga menyatakan bahwa mengerjakan hobi dapat meningkatkan mood, wellbeing, kepuasan hidup, kesehatan jantung bahkan mengurangi resiko penyakit dementia (Sumber). Doing our hobbies also increase our happiness and work productivity (Sumber).

Melihat banyaknya manfaat kesehatan dari mengerjakan suatu hobi, atau kegiatan santai yang kita sukai, selayaknya kita sebagai orang dewasa meluangkan waktu dari padatnya aktivitas rutin untuk “istirahat” fisik, mental, dan pikiran ya.

Jika ditanya, apa hobi saya… jawabannya ada lebih dari satu. Namun ada beberapa hobi yang dominan saya kerjakan yaitu membaca, menulis,  utak-atik pernak-pernik, serta cooking and baking.

Membaca & Menulis

Alias hobi paling basic! Hahaha. My love for reading started out when I was in the first grade of elementary school. Ibu membelikan saya novel serial The Baby Sitter’s Club.  Dari yang awalnya hanya ada 1 buku, kemudian berkembang menjadi 16 buku yang saya koleksi. Di luar itu, ada novel-novel lain yang saya baca saat SD, seperti Lupus, Olga, Goosebumps (padahal saya penakut), Agatha Christie, Lima Sekawan serta beberapa judul karya Enyd Blyton lainnya. Selain itu, she also gave me a worn copy of two classic English Literature books: Jane Eyre by Charlotte Bronte and Rebecca by Daphne du Maurier. Bukunya pakai bahasa Inggris dan sudah lecek karena buku itu dipakai Ibu saya untuk salah satu mata kuliahnya saat masih berkuliah dulu.

Hobi menulis came along with my love for reading. Duluuu waktu masih pra-TK dan belum bisa baca tulis, saya suka ambil spidol dan coret-coret di buku tulis. Tulisannya ya cuma tulisan sambung-sambung tidak jelas, yang di benak saya waktu itu adalah tulisan tegak bersambung. Saya masih ingat, dulu buku telepon di rumah saya coret-coretin tulisan versi saya sampai penuh pakai spidol merah. Hehehe. Setelah masuk SD, mulailah saya koleksi diary bergembok untuk tempat curhat. Weekend trips to Toko Buku Gunung Agung isinya cuma dua: beli buku diary baru karena yang lama sudah penuh dan beli buku novel! Hehehe. Hampir setiap hari saya curhat pengalaman saya di sekolah kepada buku diary. Selain menulis untuk curhat, dulu saya gemar menulis cerita. Menulisnya di buku tulis yang saya beri sampul kertas kado.

Baca juga: Buat Apa Saya Nge-blog Terus?

Words are versatile, and that’s the beauty that made me fell in love with. Perasaan, pikiran, pendapat, dapat dituangkan melalui rangkaian kata-kata. Semua yang tersimpan di dalam pikiran dan  benak bisa tuangkan, dan mempermudah kita untuk memilah dan mencerna. Rangkaian kata-kata juga dapat mempersuasi halus seseorang untuk mengikuti pemikiran kita, serta melakukan sesuatu. Such a powerful tool!

Utak-Atik Pernak-Pernik

Hmmm hobi yang satu ini masuk kategori craft mungkin ya? Salah satu memori masa kecil yang saya ingat tentang crafting ini adalah Ibu saya. Ibu dulu hobi menjahit cross stitch. Ada banyak koleksinya dan saya juga sempat belajar mengikuti Ibu. Saya pernah melihat Ibu membuat suvenir pernikahan untuk Tante saya. Bentuknya gelang yang dililit oleh tali/pita, lalu diberi tempelan dedaunan dan burung merpati. Tak lupa ada gantungan kertas bentuk hati bertuliskan ucapan terima kasih dari kedua mempelai dan keluarganya. Semacam mini wreath gitu, tapi untuk digantung di cermin/kaca spion mobil. Selanjutnya saya ingat Ibu belajar sama tetangga untuk bikin buket bunga dari pita kertas. Baguuus hasilnya dan saya gemes sendiri kepingin ikutan juga! Terkadang saya suka diam-diam mengambil bahan pernak-pernik Ibu untuk saya pakai sendiri sesuai imajinasi saya. Kalau dipikir-pikir, hal itu persis seperti yang dilakukan Dza sekarang ya: tahu-tahu saya menemukan bahan pernak-pernik saya di tumpukan barang dia, atau sudah ditempel-tempel jadi sebentuk prakarya. Giliran saya tanya dari mana, Dza menjawab dengan santai, “Dari kotaknya Mami!”

DIY Bottle & Being at Home Reality

Ketika anak-anak kembali belajar di sekolah alias PTM, ada kelegaan yang saya rasakan. Lega karena bisa menikmati pagi yang tenang, tanpa huru-hara harus cerewetin anak-anak untuk duduk diem di depan laptop instead of jalan-jalan. Lega karena bisa beresin urusan rumah...

Menjahit Play Dress for Dza

    Salah satu kegemaran saya (dan pastinya perempuan lainnya) adalah berdandan: mix and match baju, jilbab, sepatu, hand bag, window shopping di mall, dan buka-buka website vogue.com. Melihat Dza yang dari kecil sudah hobi berdandan dan sudah pintar mix and...

DIY Wall Decor for Kiddos

  Sudah lama saya mengamati kamar anak-anak dan gemeees... ini kamar butuh sentuhan estetik biar nggak boring. Sentuhan estetik pertama yang dibutuhkan sebenarnya adalah mengecat ulang secara keseluruhan karena most of the wall udah cemong coret-coretan jaman...

Colors, Ruffles, dan Cita-Cita

Hello, my blog. Niat hati saya ingin konsisten update di blog ini, namun apa daya, life happens. Busy at most time, sehingga waktu dan energi untuk menulis sering tak tersisihkan. Yaaaaa walaupun sekarang sudah jauh lebih mending yaaa ketimbang saat masih ngantor...

Choco Cheese Loaf

Ahhh... Monday.The first day of the week that was usually more frantic than enjoyable. It was the first day of school week, meaning I had to get the kids back on study mood after a weekend of TV and games. Usually, that would cost me my mood. On the other side, my...

Bolu Tape Susu

  Saya sering dapat kiriman tape di rumah. Gimana engga, adik sendiri yang jualan hehehe. Awal-awal dapat kiriman tape, tape diolah dengan cara digoreng tepung a la pisang goreng. Sejak Ibu stroke ringan September lalu, saya jadi berpikir ulang mengenai goreng...

Carrot Loaf Cake

Is it a loaf? Is it a cake? Kids love carrots, I love carrots. We all love cakes and don't like 'em when they're too sugary. Therefore this one here is the intersection. I tried carrot cake a few years ago from a famed bakery house but I didn't think it suit my palate...

Nah, saat masih SD ini juga, guru mengaji saya Mbak Masriah, punya hobi merajut. Suatu hari saat datang ke rumah saya untuk mengajar, Mbak Masriah ini datang sambil membawa karya rajutnya yang sudah setengah jadi. Sebuah boneka perempuan pakai rok lebar dan topi. Penasaran deh Ibu dan saya. Lanjut tanya-tanya, dan akhirnya selain les mengaji saya juga sedikit-sedikit diajarin beliau cara merajutnya.

Sekitar SMP hingga kuliah, saya punya hobi bikin diorama. Beli satu set gitu secara online, dioramanya macam-macam: ada ruang jahit, kamar tidur, toko dll. Setelah jadi, dioramanya di-frame dan digantung di dinding. Saya masih punya stok 1 diorama yang menunggu untuk saya utak-atik kembali. Ada miniatur Loz Mini yang saya beli buat dirakit dan rencananya mau kumpulin satu set untuk saya pajang di rumah sekarang.

Belakangan saya bereksperimen sama mesin jahit (otodidak, bermodalkan tutorial menjahit dari Youtube plus cita-cita baheula mau jadi fashion designer) untuk bikinkan playdress-nya Dza. Ada kain yang sudah saya potongin polanya dan juga lagi mengantri dijahit untuk saya pakai sendiri. Hehehe.

Cooking and Baking

Dua kegiatan ini juga saya dapatkan contohnya dari Ibu. Saat saya kecil, Ibu rajin banget memasak dan menonton cooking show. Wok with Yan dan acara masaknya Rudi Choirudin adalah favoritnya Ibu. Kalau sudah sore, pasti Ibu siap di depan TV sambil bawa buku catatan dan bolpen. Koleksi buku resep Ibu juga banyak, sering saya buka-buka karena penasaran… dan saya batin, “Nanti kalau sudah besar bukunya buat aku ah.”

Sekarang buku resep Ibu sudah berpindah tempat tinggal di rumah saya. Lengkap beserta panci-panci dan pecah belah koleksi yang saya incar sejak dulu. Hihihi.

Ibu juga sempat buka usaha pesanan kue. Bolu jadul, Mini Meat Pie, serta Oatmeal Chocolate Cookies adalah salah satu resep Ibu yang jadi favorit dan sekarang juga sering saya bikin di rumah. Rasa oatmeal dan dark chocolate yang pekat, ditambah potongan almond yang crunchy… enak!

Dulu saat masih kerja, yang namanya seorang Anty turun ke dapur bisa dihitung frekuensinya pakai jari (1 tangan pula!). Eyang saya sampai sering kasih ceramah, bingung mungkin ya dipikir saya ogah masak… nanti gimana kalau jadi istri hehehe. Yah, kenyataannya saya jarang ke dapur karena sibuk sama kerjaan dan jika sudah memasuki weekend, yang tersisa cuma 2: keinginan untuk tidur atau jalan-jalan instead of kerja keras di dapur!

Setelah menikah dan resign saya jadi punya fleksibilitas untuk mengatur waktu saya. Jadilah saya bereksperimen dengan aneka resep masakan dan kue. Selain itu juga karena tuntutan peran sih, kalau tidak bikin masakan dan snack, nanti suami dan anak-anak bisa kelaparan hihihi. Lebih banyak waktu untuk memasak berarti saya bisa memuaskan rasa penasaran saya. Dua menu ayam oriental favorit saya adalah Ayam Kanton dan Ayam Chasiew. Sekarang bikin kedua menu ini sudah gampang banget buat saya dan anak-anak juga suka rasanya!

The Takeaways

Membaca (juga menulis… ‘kan sepaket!) bagi saya tak sekadar pengisi waktu luang (lha wong nyari waktu luang itu sulit, waktunya harus diada-adakan dulu hehehe). Kedua hobi yang dipelihara sejak kecil ini membawa manfaat bagi saya. Banyak membaca bermanfaat untuk menambah wawasan, menambah perbendaharaan kata, serta melatih kita untuk dapat memahami konteks. Namanya bahasa ‘kan bukan ilmu eksakta yang 1+1 = 2, namun untuk tahu makna tulisan terkait, kita sebagai pembaca harus tahu konteksnya seperti apa dulu. Hal ini juga membantu saya dalam bersosialisasi dan berkomunikasi di dunia nyata. Karena sudah terasah lewat hobi membaca dan menulis, ketika berinteraksi dengan orang lain, saya jadi tahu bagaimana membaca situasi, understanding the unspoken, how to craft and deliver my message to the opposite dengan halus, dll. Memang ada pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris di sekolah, but school subjects can only teach us so much, basic-nya saja. Selebihnya, menurut saya ya harus dipelajari dengan mandiri melalui membaca dan menulis itu tadi.

Reading is a humbling experience. Banyak membaca berarti menambah wawasan yang kita miliki, membuat kita belajar dan menyadari, masih banyak lho yang “lebih” dari kita. Dengan begitu, kita jadi lebih terpacu untuk lebih banyak lagi belajar dan menjadi rendah hati.

Utak-atik pernak-pernik alias crafting serta cooking and baking buat saya adalah kegiatan yang memiliki benang merah. Keduanya melatih kesabaran dan ketekunan saya. Tak hanya itu, kedua aktivitas hobi ini help me to constantly be creative serta berani mengeksplorasi ide-ide baru. Overall, mengerjakan hal yang saya sukai alias hobi-hobi ini merupakan salah satu cara saya untuk unwind dari rutinitas peran, agar tidak jenuh dan monoton mengerjakan hal yang itu-itu lagi. Saya pun bisa merasa lebih rileks dan pikiran menjadi lebih fresh. Lebih bersemangat dan termotivasi untuk menjalani aktivitas!

Written by Anty

A CR Girl turned stay at home Mom of 3 kids. Missus Heroine is the place where I share my thoughts and journey adapting into my new roles as well as many other things. Here I am, in a journey of becoming the Heroine I want myself to be.

More From This Category

2 Comments

2 Comments

  1. Nadella

    Mau resep mini meat pie dan Oatmeal Chocolate Cookies nya dong kak Anty :3

    Reply
    • Anty

      Wah iya, yang minipie disimpan Ibuku hehehe… Oatmeal choco cookies nya tunggu yaaa kebetulan anak2 juga sudah request dibuatkan lagi. 🙂

      Reply

Leave a Reply to Nadella Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Drop me your email and I'll slide into your inbox for updates!