Oh how time flies.
Tak terasa saya sudah di penghujung masa kehamilan. It felt surreal, I had mixed feelings about it. I was happy to finally experience pregnancy. Saya mendengar ragam cerita pengalaman kehamilan dari saudara dan teman, and that gave me a head up on what I was about to experience. Namun seperti yang sudah saya tulis di posts sebelumnya, kehamilan itu sebuah peristiwa yang sifatnya individual dan unimaginable. I was happy when I figured out that I was expecting… dan sepanjang kehamilan, I couldn’t help but wonder that there was a tiny human being growing inside me. My body was magical… it could grow a human. Perubahan fisiologis bagian-bagian tubuh menyesuaikan dengan progress kehamilan juga bikin saya wowww. MasyaAllah! Hampir setiap hari saya bercermin dan mengamati perut saya yang makin lama membesar. And that wondering feeling didn’t stop there, as I started to feel my baby’s movement inside, I was more and more awed and excited. Kalau saya telat makan, ditendang kenceng-kenceng. Makan manis-manis, eh si baby joget di dalam perut, atau ketika lagi selonjoran santai-santai terus baby di perut asik muter-muter. Wow ada kehidupan lain di dalam tubuh saya!
Saya berasa punya sahabat baru. My little bestfriend yang 24 jam bersama-sama saya. Saya kepedesan, dia ikut kepedesan. Saya kelaperan dia ikut kelaperan. Saya khawatir, dia ikut khawatir, dll. To think about it, I didn’t feel so alone anymore. Saat saya isoman karena Covid-19, sempat ada beberapa hari suami dan saya tidur pisah kamar. Yaaa teman setia saya siapa lagi kalau bukan baby kecil di perut ini. Initially it was awkward to talk to my belly but as the time went, I enjoyed it. Siang-siang, sendirian lalu mengobrol sama baby di perut!
I felt excited sekaligus harap-harap cemas. Excited karena akhirnya saya akan bertemu dengan bayi yang selama ini ada di dalam perut namun juga harap-harap cemas: would he be healthy? Nanti dia bakalan mirip siapa, saya atau suami? Lalu… nanti saya akan bersalin dengan proses apa, serta bagaimana rasanya?
23 Juni 2022. Di kunjungan dokter sebelum ini, we told our doctor that we planned on delivering the baby using BPJS. Yah, gimana juga saya punya BPJS yang bisa dimanfaatkan, mengapa tidak? Namun di satu sisi we both realized that to be able to use the BPJS to deliver the baby in our desired hospital wouldn’t be that easy. Ada beragam proses administrasi dan ketentuan yang harus diikutin gitu lho. Sejak awal kontrol kehamilan, saya menggunakan jalur mandiri alias bayar sendiri hehehe… Inginnya sih kontrol kehamilan pun memanfaatkan BPJS namun ternyata jika ingin kontrol kehamilan dengan BPJS hanya bisa di Puskesmas/klinik bidan yang terdaftar di faskes 1. Tidak bisa langsung ke RS kecuali ada kondisi khusus dari kehamilan tersebut. Kalaupun bisa ke RS, tidak bisa ke RS yang saya inginkan yaitu RSI Jemursari karena harus menyesuaikan dengan tipe rumah sakit, sesuai aturan BPJS. Kala itu, daripada ruwet ya sudah kontrol kehamilan full menggunakan jalur mandiri.
Nah, setelah kami menyampaikan maksud kami, dokter pun menyarankan agar kami segera mengurus persiapan yang diperlukan. Salah satunya adalah mulai kontrol kandungan dengan beliau lewat jalur BPJS. Nanti cerita proses persalinan via BPJS ini bakal saya tulis terpisah ya, biar elaborate sekaligus buat kenang-kenangan! Hehehe…
Anyway, di minggu ini bobot baby di perut sudah makin gede aja… 3,6 kg! Iya, nasehat dokter agar saya mengurangi yang manis-manis cuma berhasil saya ikutin di minggu pertama. Surabaya panas dan saya bawaannya pingin makan melulu… ditahan-tahan ehhh jadi pingin ngrawuk wong! Ya sudah, I gave into the temptations: sweets and milk! Hehehe… Toh yaaa saya mikir, suami dan kakak-kakaknya serta Day, Dil, Dza adalah bayi-bayi besar… jadi kemungkinan juga baby yang di perut ini juga bakalan gede hehehe. Kontrol kali ini juga terasa seperti formalitas alias tinggal nunggu waktu aja. HPL saya tanggal 3 Juli 2022. Dokter sudah ancang-ancang kalau kelihatannya saya bakalan SC karena ada indikasi preeklamsia dan baby yang naik terus bobotnya tapi belum masuk panggul juga. Seusai kontrol, I took a blood test buat persiapan SC. Nope, di kontrol kali ini memang belum diputuskan apakah saya bakal SC atau normal. Dokter masih kasih waktu 1 minggu lagi, di kontrol terakhir yaitu 30 Juni 2022, meskipun arahnya sudah kelihatan sih mau ke mana!
30 Juni 2022. Kontrol terakhir sebelum lahiran! Hari ini bakalan diputuskan bagaimana metode persalinan saya nanti. BB bayi saat ini diperkirakan antara 3,7-3,8 kg daaan… tentunya posisi bayi belum masuk panggul. Memang sih sejak kontrol beberapa minggu lalu dokter saya sudah komen, “Belum turun nih.” Saya pun belum merasakan kontraksi sama sekali. Setelah selesai USG, dokter saya pun berucap, “SC aja ya. Ini belum masuk panggul juga, berarti ada ketidaksesuaian antara ukuran bayi dan panggul Ibu.”
Naaah karena beberapa waktu lalu ramai bahasan tentang Nagita Slavina yang habis lahiran SC besoknya udah bisa jalan dengan cara ERACS maka bertanyalah saya pada dokter. Dokter saya bilang kalau ERACS itu ya sebenarnya SC seperti biasa namun bedanya ada di anestesinya. Somehow pemberian anestesinya bikin pemulihan lebih cepat tapi tetap kecepatan pemulihan balik lagi ke pasien masing-masing. Ada pasien yang ambang sakitnya gede alias tahan sakit dan mau usaha buat pulih ada juga yang tidak. Dokter pun menjadwalkan saya untuk SC di hari Sabtu ini, sehari sebelum HPL.
Sejak dokter menyampaikan beberapa minggu lalu bahwa hasil tes urine saya ada protein +1, dokter saya ‘kan sudah menyampaikan bahwa bagi Ibu hamil yang terdiagnosa preeklamsia lebih aman untuk melahirkan dengan proses SC. Meski demikian, karena PE saya tergolong ringan, maka dokter masih melanjutkan kontrol kandungan instead of segera melahirkan bayi. Nah waktu kontrol terakhir ini dokter memutuskan untuk SC, suami saya langsung oke setuju. Heran dong saya, perasaan kemarin-kemarin masih tanya-tanya sama dokter kok tiba-tiba langsung yes gitu. Ternyata pas saya tanya, pertimbangannya karena selama beberapa minggu terakhir ini he saw that I didn’t get any contraction. Oh gituuuuu.
Well, oke deh. Bismillah SC.
Little baby, Mommy was very excited to finally meet you! :*
0 Comments