Lebaran sebentar lagi!…
Salah satu hal yang ditunggu-tunggu saat Lebaran adalah turunnya THR! Hehehe. Iya, buat orang kantoran, THR itu seperti rejeki dari langit. Extra incentive yang bisa dipakai untuk beragam keperluan (juga keinginan hehehe…). Tak terkecuali bagi anak-anak, termasuk Day, Dil, dan Dza!
Sejak awal Ramadhan mereka sudah mulai membahas, “Wah nanti Lebaran dapat THR asikkk!” “Nanti aku mau belanja apa ya Mami??” “Mau beli jajan ah pakai THR-ku!”
Jika saya ingat-ingat kembali, saat saya masih seusia Day, Dil, dan Dza pun demikian. The same excitement buat menerima amplop THR dari Pakde, Bude, Om, dan Tante. Kecil-kecil udah bawa dompet ke mana-mana, begitu selesai antre THR, langsung mojok di rumah Eyang itu menghitung pendapatan! Hihihi… Setelah itu, pergi ke mall untuk beli sesuatu.. entah itu buku bacaan, baju, atau mainan baru. Ada rasa bangga sebagai anak kecil bisa beli barang sendiri, terus dibawa ke kasir dan keluarin uang dari dompet sendiri!
Day, Dil, dan Dza sendiri sebelum Ramadhan ini baru aja nge-mall bersama suami dan saya. It was their first time jajan di mall pakai uang jajan mereka sendiri. Biasanya paling mentok jajan di sekolah, itu pun sebelum pandemi. Saya ajarin mereka untuk baca menu di gerai jajanan yang mereka inginkan. Cek harga, tanya ke petugasnya dan pesan. Pastikan pesanan mereka sudah benar dicatat, lalu membayar sendiri dan menghitung kembaliannya. Tak lupa always say please and thank you! Lucu sih melihat mereka excited dengan pengalaman pertamanya.
Nah, dari awal Ramadhan ini ketiganya sudah planning mau ke mall berbekal penghasilan THR mereka. Sebelum THR diterima dan licin tandas karena overspending di mall, saya ajaran mereka untuk mengelola THR / uang jajan yang mereka miliki.
Saya menyampaikan pada anak-anak agar tidak serta merta menghabiskan uang THR yang mereka miliki. Dari total THR yang mereka dapatkan, harus dialokasikan untuk hal-hal yang sifatnya wajib dan kebutuhan, sebelum digunakan untuk membelanjakan keinginan. Saya menggunakan sistem persentase untuk alokasi THR anak-anak. I told the kids, untuk mengalokasikan 10% dari total THR mereka pertama kali untuk sedekah. Meski belum ada waktu untuk memberikan sedekahnya, yang penting sudah disisihkan terlebih dulu. Hal ini untuk menanamkan pada anak-anak mengenai prioritas dan kewajiban bersedekah, seperti yang diajarkan dalam Islam. Kemudian, 50% dari THR dialokasikan untuk tabungan. Make sure that the kids understand, bahwa kita harus memiliki tabungan untuk keperluan yang sifatnya besar, atau untuk hal-hal tidak terduga. Terakhir, 40% dari THR silakan digunakan untuk berbelanja atau beli jajan!
Lucu lho, melihat respon anak-anak. Berusaha menghitung total uang yang mereka punya, dan mengira-ngira berapa besaran yang bisa mereka pakai untuk jajan! Hehehe.
Memang sih, nominal THR/uang jajan yang dimiliki anak-anak tidak besar. Meski demikian, penting untuk mengajarkan pada mereka money management. Tujuannya agar mereka sejak dini bisa bijak dan tidak impulsif dalam menggunakan uang yang mereka miliki. I hope they understand while money is not the currency in life, having financial security is beneficial for the long run. Last but not the least, by letting them spending their own money, I hope they will understand the value of hard work and priorities. Jadi lebih dewasa dan pengertian, bisa membedakan kebutuhan dan keinginan, serta tidak mudah meminta/menuntut orang tua untuk dipenuhi keinginannya.
0 Comments