Ramadhan, Apa yang Ingin Dicapai?

by | Apr 10, 2022 | Journal, Ramadhan Journal | 0 comments

Ramadhan adalah bulan yang istimewa. Kesempatan bagi kita umat muslim untuk me-reset keimanan dengan berpuasa dan memperbanyak ibadah lainnya. Tentunya ideal jika setiap Ramadhan ada hal-hal yang ingin berhasil kita capai. Begitu pula dengan saya.

Selama 7 tahun saya bekerja kantoran yang sangat menyita waktu dan tenaga. Seperti yang pernah saya ceritakan, Ramadhan justru menjadi saat di mana load pekerjaan meningkat drastis, banyak event diadakan, dan sering sekali saya pulang larut malam. Waktu berbuka puasa dan tarawih saya habiskan di kantor, di lokasi event, atau di jalan. Sampai rumah tinggal capeknya saja, mandi lalu tidur. Ramadhan berasa seperti bulan-bulan lainnya. Nothing special.

Awal-awal pernikahan, Ramadhan saya adalah masa beradaptasi dengan rutinitas dan peran baru sebagai istri dan Maminya anak-anak.  Nah, tahun ini karena sudah terasa cukup settle, saya ingin menjalankan Ramadhan dengan lebih terfokus. Lebih jelas apa yang dicapai, tapi tentunya tetap realistis alias tidak muluk-muluk. Menyesuaikan dengan kondisi yang ada! Hehehe.

Dulu ketika sekolah dasar, orang tua saya capek-capek mengusahakan agar saya dan adik saya les mengaji sampai khatam. Sudah besar, sibuk dengan urusan duniawi: sekolah, kerja, main, mengaji jadi kegiatan yang dikesampingkan. Dikerjakan kalau ada waktu luang. Astaghfirullah sedihnya. Kali ini, saya bertekad untuk benar-benar mengaji: membaca Al-Quran dan artinya dengan waktu yang jelas diprioritaskan, yaitu setiap selesai sholat dan kapanpun saya ada waktu senggang. Lebih baik membaca Al-Quran daripada absent mindedly scrollling through social media. Target saya, bisa back to basic menamatkan Al-Quran di bulan Ramadhan. Masa iya, bisa khatam Al-Quran cuma kalau dipantau guru mengaji. Ini sekaligus memberi contoh kepada Day, Dil, dan Dza agar mereka lebih semangat belajar mengaji dan bisa segera mencapai Al-Quran.

Better prayer quality is also one of the things I want to achieve in this Ramadhan. Tepat waktu dan tidak terburu-buru dalam mengerjakan sholat. Menikmati setiap rakaat yang saya kerjakan sembari bersyukur, masih dikaruniai iman Islam dan kesempatan untuk beribadah. Sekaligus saya kepingin, jika Day, Dil, dan Dza sering melihat orang tuanya sholat dengan khusyuk dan tidak terburu-buru… harapan saya mereka juga terinspirasi melakukan hal yang sama (Gemes, sering saya lihat saat sholat baru takbiratul ihram sudah mau rukuk aja…).

Nah, di bulan Ramadhan kebetulan ada beberapa penyesuaian jadwal. Bangun lebih awal sambil menahan kantuk untuk menyiapkan sahur memang harus dilakukan. Meski demikian, di luar itu ada beberapa adjustment yang menyenangkan bagi saya. Selama Ramadhan, suami saya pulang kerja lebih awal. Jadi ada lebih banyak waktu suami di rumah. Ya cuma selisih satu jam sih dari jam normal, tapi ada suami di rumah lebih awal sebenarnya menambah semangat saya dalam menyelesaikan household chores dan menangani anak-anak. Efek psikologis! Day dan Dil bertahap mulai kembali PTM, jadi stress untuk mengawasi Day agar tidak buka-buka browser dan Dil agar tidak jalan-jalan saat jam pelajaran. Pagi hari saya hanya berdua dengan Dza yang masih saya sekolahkan secara online. Jujur saja, suasana rumah lebih tenang, saya lebih banyak punya waktu beberes dan mengerjakan urusan pribadi saya sendiri, salah satunya mulai mencicil prenatal exercise karena usia kandungan saya sudah semakin tua. Jam tidur siang anak-anak juga lebih maju dan lama sebagai antisipasi agar mereka tidak kelelahan berpuasa dan beraktivitas. Nah, adjustments ini membuat saya bisa lebih banyak beristirahat, isi kepala lebih tenang dan stress berkurang! Saatnya menikmati! Hehehe.

Adanya banyak penyesuaian ini juga membuat kami berlima lebih banyak waktu berkumpul bersama, meningkatkan bonding, creating memories, dan tentunya melaksanakan sholat subuh, maghrib, isya, dan tarawih bersama-sama! Mumpung anak-anak masih kecil, belum banyak kegiatan mandiri yang mereka kerjakan dengan teman-teman di luar rumahnya.

Semoga Ramadhan ini bisa menjadi Ramadhan yang berkah bagi kita semua ya! Aamiin…

Written by Anty

A CR Girl turned stay at home Mom of 3 kids. Missus Heroine is the place where I share my thoughts and journey adapting into my new roles as well as many other things. Here I am, in a journey of becoming the Heroine I want myself to be.

More From This Category

0 Comments

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Drop me your email and I'll slide into your inbox for updates!