
“Barangsiapa di pagi hari memakan tujuh butir kurma ajwa, maka ia tidak akan terkena racun dan sihir pada hari itu.” (HR. Bukhari no. 5779 dan Muslim no. 2047)
Kurma. Buah yang identik dengan puasa Ramadhan. Sejak kecil, setiap Ramadhan pasti Bapak dan Ibu menyiapkan kurma sebagai menu berbuka puasa. Saya sebagai orang yang tidak terlalu suka manis, jarang sekali mau makan kurma tersebut. It took me a few years later to find the pleasure of eating dates. Ternyata, selama ini bukan karena manisnya yang bikin saya kurang berminat untuk makan kurma, namun jenis kurmanya. Setelah mencoba kurma jenis Ajwa dan Sukari yang gendut dan bulat itu barulah saya bisa menikmati enaknya kurma. Makan kurma juga simpel, tinggal hap saja, tanpa perlu repot-repot mengupas dan memotong seperti buah-buahan lainnya. Hahaha.
Membatalkan puasa dengan kurma sendiri dicontohkan oleh Rasulullah.
Manisnya kurma seketika mengembalikan tenaga dan kesegaran tubuh yang sempat hilang saat berpuasa. Tidak hanya manis dan berenergi, ternyata manfaat kurma besar sekali untuk ibu hamil lho.

Manfaat Kurma untuk Ibu Hamil
Kurma mengandung glukosa yang bermanfaat untuk mengembalikan energi yang hilang. Selain itu, kurma mengandung beragam mineral seperti kalsium, zinc, natrium, kalium, magnesium, dan lain-lainnya yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh kita. Kurma juga mengandung vitamin B Kompleks dan vitamin C. Beberapa jenis protein seperti albumin dan globulin, serta asam lemak juga terkandung dalam kurma. Ragam kandungan dalam kurma ini dapat meningkatkan kualitas air susu ibu yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi bayi nantinya. Ibu hamil membutuhkan kadar kalsium yang cukup untuk kekuatan tulangnya sendiri serta untuk pertumbuhan tulang yang optimal pada janinnya. Ragam kandungan kalsium dan mineral yang terkandung pada kurma dapat menunjang kebutuhan tulang Ibu dan bayi yang dikandungnya. Kandungan antioksidan pada kurma juga menunjang tubuh ibu hamil melawan radikal bebas yang muncul karena pengaruh diet maupun lingkungan sehingga tubuh lebih sehat dan vitalitas terjaga.
Zat besi yang terkandung dalam kurma pun bermanfaat untuk meningkatkan produksi hemoglobin. Hemoglobin berperan untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh termasuk ke janin yang sedang dikandung.
Ibu hamil yang akan melalui proses persalinan tentunya membutuhkan energi yang banyak. Kurma mengandung simple high glucose yang mudah diserap oleh tubuh untuk menambah energi namun rendah resiko diabetes gestational. Jujur saja, sejak awal Ramadhan hingga sekarang, saya hanya berani mengkonsumsi 1-2 butir kurma sehari karena khawatir kena diabetes gestasional ini. Menurut sebuah riset yang pernah dilakukan, ibu hamil yang mengkonsumsi 6 butir kurma per hari sejak 4 minggu sebelum persalinan dapat mengurangi kemungkinan harus bersalin melalui proses induksi dahulu. Konsumsi kurma ini juga dapat mengurangi rasa mual serta membantu kelancaran proses persalinan normal. Selain vitamin dan mineral, kurma juga mengandung fiber. Ibu pasca melahirkan tidak disarankan untuk mengejan saat BAB, serat yang terkandung dalam kurma dapat memperlancar proses BAB. Konsumsi kurma juga dapat membantu mengurangi rasa sakit dan inflamasi bagi ibu pasca melahirkan.
Mengkonsumsi kurma as is, alias langsung dimakan memang praktis ya, tapiii… terkadang bosan juga. Kepingin sekali-sekali agak fancy gitu. Nah, berikut ada satu resep minuman berbahan kurma yang enak buat saya. Cocok untuk sajian takjil berbuka puasa.
Milkshake Kurma (2 porsi)
Bahan:
- Kurma secukupnya (tergantung selera, suka manis atau tidak)
- 500 ml susu cair dingin (dairy or non dairy)
- Kayumanis bubuk
- 2-3 scoop es krim vanilla
- Es batu
Cara Membuat:
- Pisahkan kurma dari bijinya, blender hingga halus.
- Masukkan es batu, susu, dan kayu manis bubuk, blender hingga es batu agak hancur.
- Masukkan es krim, blender sebentar hingga agak creamy.
- Tuang di gelas, hiasi dengan potongan kurma.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba ya!
Referensi jurnal ilmiah:
EFFECTS OF DATES FRUIT (PHOENIX DACTYLIFERA L.) IN THE FEMALE REPRODUCTIVE PROCESS
Saryono, Mekar DWI Anggraeni and Eni Rahmawati
Faculty of Health Sciences, University of Jenderal Soedirman, Central Java, Indonesia, 2016.
0 Comments