Ngabuburit, Enaknya Ngapain?

by | Apr 3, 2022 | Journal, Ramadhan Journal | 0 comments

Ngabuburit, alias menunggu waktu berbuka adalah jam-jam nanggungnya orang berpuasa. Udah jauuuh dari jam sahur dan sedikit lagi buka, pas perut lagi lapar-laparnya. Mau tidur, kok ya malu sama kasur ya tidur melulu (biarpun tidurnya orang puasa itu berpahala sih…). Kalau kata Bapak saya, “Tidur melulu, gembuk ntar tuh badan!”

Ngabuburit as we adults know it biasanya diisi dengan jalan ke mall/berbelanja, nonton bioskop, atau sekadar berkumpul bersama teman-teman yang bakal buka puasa bersama nantinya. Apalagi sekarang aturan bukber sudah mulai dilonggarkan ya oleh pemerintah. Pilihan pertama, bikin susah untuk menahan hawa nafsu berhemat, pilihan kedua… secara pribadi saya sering merasa rancu karena tontonan film dewasa di bioskop mostly ada scene-scene yang kok saru ya ditonton saat sedang berpuasa. Opsi terakhir, cukup berbahaya karena membuka peluang untuk ngerumpi alias ghibah.

Bagi kita yang memilih untuk tetap di rumah saja demi menjaga protokol kesehatan atau mungkin juga karena mager… bisa-bisa mati gaya!

Jika dipikir-pikir, orang dewasa dan kompleksitas kehidupannya terkadang membuat hal simpel menjadi rumit. Termasuk urusan ngabuburit ini. Nah, saya mencoba berkaca pada tiga anak kecil yang selalu ngikutin saya ke mana-mana alias Day, Dil, dan Dza. Adaaa aja yang mereka kerjakan untuk killing time menunggu bedug maghrib.

This is it, ngabuburit seen from the innocence perspective of my children:

Main Lego

Yup, mainan klasik favorit anak-anak ini memang sungguh versatile. Day, Dil, Dza tidak hanya memainkan Lego untuk dibentuk jadi bangunan, namun Lego kami di rumah sudah berubah jadi senjata trebuchet, senapan, bebek peliharaan, kereta-keretaan, beban parasut, dan lain-lain. Lego time is always a fun time!

DayyanPoli dan imajinasi

Yup, my kids love monopoly. In fact, they love it so much that they make their own version of it called DayyanPoli. Mainnya tetap pakai uang dan bidak monopoli, tapi kotak-kotak, kartu-kartu, dan segala pernak-perniknya are fully from their imagination. Aturan mainnya aja dibuat sendiri and sometimes they make it up as they play. Seru banget, mainan dari hasil karya  imajinasi sendiri!

Langit dan awan

Seringkali saya mendapati anak-anak berdiri menatap langit. Dari jauh kelihatannya, “Wow, anakku melankolis dan puitis sepertinya!” tapi beberapa menit kemudian, “Huaaa itu awan kumolonimbus! Waaaa ada burung… Waaa planet Mars kelihatan dari sini!! Waaaaa waaaaa waaaaa…!!” They keep going on like that for a while, sambil membawa buku ensiklopedi awan milik mereka. So yeah, try look at the sky to take our mind off the heavy weight that is life for a while. And see it from the kids’ eyes.

Main ke dapur (dan gangguin Mami masak)

Sudah mandi sore dan sholat Ashar, bocah-bocah rame ini biasanya bergantian mendatangi dapur. “Mami sedang apa? Bikin takjil ya… hmmm wangi aku nggak sabar.” “Mami, itu apa? Telur ya? Mau dipakai jadi apa Mami?” Antara senang, ada yang menemani di dapur sekaligus kadang geregetan… segala bahan dikomentarin! Hehehe.

Inspeksi kulkas…

…sekaligus ngadem! Biasanya sambil inspeksi kulkas begini mereka menemukan “harta karun” yang sengaja saya sembunyikan susah payah biar nggak diembat.

Asking impossible questions

This one seems to be their favorite activities. If they see Mami is busy, it means time for asking impossible questions. Lagi keburu-buru bikin takjil, tiga bocah hilir mudik sambil membombardir saya dengan pertanyaan yang bikin saya harus berhenti sebentar dan mikir.

“Mami, garam kurang natrium itu apa?”

“Hmmm… garamnya udah dikurangin kadar sodiumnya biar orang nggak gampang tensi,” jawab saya sekenanya.

“Tensi itu apa Mami?”

“Tekanan darah tinggi, Nak,” jawab saya mulai tensi.

“Kok Mami tadi bilangnya sodium. Memangnya sodium sama natrium apa bedanya Mami? Cara buat garam gimana Mami?”

Mana suamiku, ayo cepetan pulang dan bantu akuuu…

Written by Anty

A CR Girl turned stay at home Mom of 3 kids. Missus Heroine is the place where I share my thoughts and journey adapting into my new roles as well as many other things. Here I am, in a journey of becoming the Heroine I want myself to be.

More From This Category

Week 38-39: Final Verdict

Week 38-39: Final Verdict

Oh how time flies. Tak terasa saya sudah di penghujung masa kehamilan. It felt surreal, I had mixed feelings about it. I was happy to finally experience pregnancy. Saya mendengar ragam cerita pengalaman kehamilan dari saudara dan teman, and that gave me a head up on...

read more

0 Comments

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Drop me your email and I'll slide into your inbox for updates!