December 20th, 2020.
Hari Minggu, seperti biasa Bibi saya off. Jika saat weekdays saya cukup prepare daftar menu untuk satu minggu, kasih tau cara buat masakan yang saya mau ke Bibi dan icip-icip, maka di hari Minggu urusan masak-memasak saya tangani sendiri. Masaknya sih yang gampang-gampang saja: seputar stir-fry dan biasanya menu ayam/daging yang sudah pre-marinated sehari sebelumnya. Atau kalo lagi males banget, selain stir-fry biasanya saya buat telor ceplok atau tempe yang di-slice tipiiis lalu dibalut dengan tepung crispy. Seperti kali ini! Hahaha. Malesnya kumat karena bawaan hamil (alasan). Saya masak pok choy bawang putih dan tempe crispy. Enak lho, beneran. Itu tempe crispy bisa buat rebutan suami dan anak-anak. Waktu yang saya habiskan untuk memasak sekitar satu jam saja.
Singkat ya, but for me it felt like ages. Sejak hamil, perubahan yang terjadi pada saya adalah: tubuh lebih mudah lelah, terasa nyeri/kram saat terlalu banyak mondar-mandir, terlalu lama berdiri atau duduk tegak, serta saat rukuk dan sujud. Beberapa kali saya melakukan sholat dengan cara duduk karena nggak tahan kramnya, dan takut kenapa-napa juga. Jadi, setiap saya selesai melakukan satu kegiatan, misalnya sholat, saya harus break dulu dengan tiduran di kamar sebelum lanjut ke kegiatan lainnya untuk meredakan rasa nyeri/kram tersebut. On a brighter side, saya jarang merasakan yang namanya mual. Sesekali saat makan terlalu kenyang (hehehe) ada selintas rasa mual, but it was gone in a second.
Anyway, setelah selesai masak, saya kembali ke kamar untuk selonjoran, sambil mengecek… apakah ada spot muncul lagi. Sedihnya, ternyata ada. 🙁 Ya sudahlah, kami cepat-cepat makan, sholat dhuhur kemudian saya istirahat di kamar. I was already being careful… semua household chores yang biasanya saya kerjakan, sudah saya lepas kecuali memasak di hari Minggu, karena pikir saya ya cuma sebentar aja ‘kan. Ternyata sepertinya “nggak boleh” juga. Hehehe. Hore bisa jajan! I consulted my Obgyn via WA, dan katanya nanti dicek saat kontrol tanggal 22 Desember. Baiklah.
December 22nd, 2020.
Hari ini jadwalnya kami kontrol kandungan. I felt nervous wondering what might show up on the USG screen.
Janin saya sudah terlihat di USG, masih kecil sekali tentunya… dan size kista berubah sedikit. Dokter saya bilang, selama kehamilan akan dipantau. Nanti jika proses kelahiran normal, 3 bulan setelah kelahiran progress dari kista akan dimonitor. Apakah bisa diatasi dengan obat saja, atau bagaimana. Namun jika proses kelahiran secara caesar, kista akan sekalian diangkat. Oleh dokter seperti biasa saya diberi vitamin dan penguat kandungan dengan catatan jika dalam 2 minggu tidak ada flek muncul, maka penguat kandungan bisa dihentikan. Jadwal kontrol berikutnya adalah di week 2 bulan Januari 2021.
I went home relieved. Lega karena sudah bisa lihat janin saya di USG. Lega karena dokter bilang pertumbuhan janin normal, juga berharap setelah penguat kandungan kali ini masalah flek dan nyeri bakal teratasi dan kehamilan saya bisa “lebih kuat”. Only a few more weeks until I pass the first trimester yang rawan ini. I still can’t believe that I have a baby growing inside me…
Bismillah.
0 Comments